Saat ini, tren vaping atau menghisap rokok eletrik sedang merebak di tengah-tengah masyarakat dunia, tidak terkecuali Indonesia. Diklaim sebagai alternatif rokok konvensional yang lebih aman, menyebabkan banyak perokok berpindah haluan dan kemudian memilih untuk menggunakan alat ini. Namun, tahu nggak sih kalau ternyata rokok elektronik sama, jika tidak lebih, berbahaya dengan rokok biasa? Nggak percaya? Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Nikotin
Banyak orang percaya bahwa vape lebih aman digunakan dibanding rokok biasa karena tidak mengandung nikotin yang berbahaya bagi otak dan menyebabkan kecanduan. Benarkah? Salah. Dalam vape, terdapat kandungan nikotin yang berbentuk cairan. Lebih lanjut, banyak peneliti yang percaya bahwa nikotin cair ini justru lebih berbahaya bagi tubuh karena dapat menyumbat pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko stroke bagi penggunanya.
2. Zat kimia
Dalam beberapa merek dagang vape, terdapat kandungan zat kimia bernama Formaldehyde. Tahu nggak sih kalau senyawa tersebut hanya boleh dimanfaatkan untuk kebutuhan industri bangunan sehingga sangat berbahaya jika sampai masuk ke dalam tubuh ?
Lebih lanjut, Erika Sward, peneliti dari American Lung Association, menyatakan bahwa dalam vape terkandung zat Antifreeze dan Diacetyl yang jika sampai terhisap dapat merusak paru-paru. Mengerikan, bukan?
3. Bahaya untuk sistem pernapasan
Pernah nggak sih kmau memperhatikan kemasan vape? Di sana, tertera jelas bahwa uap rokok eletronik ini berbahaya jika terhisap langsung karena dapat menyebabkan beberapa masalah pernapasan, seperti asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), bronkitis, dan pneumonia. Jadi, meskipun vape tidak menghasilkan asap, uap yang dihasilkan tidak kalah berbahayanya bagi tubuh.
4. Alat vape meledak
Akhir-akhir ini, masayarakat Indonesia dihebohkan dengan pemberitaan meledaknya vape di Bandung dan Bali. Karena penggunaannya tidak sesuai dengan anjuran pemakaian, rokok elektrik ini kemudian meledak sehingga menyebabkan bagian wajah dan tangan terbakar.
Jadi, masih mau ikut-ikutan tren ngevape? Semoga tidak, ya!
Komentar